Cerita ini bermula di awal
semester tiga, ketika saya merasa semua hal yang baru, mulai dari keadaan kelas
yang berbeda,sifat sifat anaknya yang kembali saya harus beradaptasi dan semua
lingkungan hati yang sedikit membuat saya tidak nyaman. Hari – hari dikelas
baru, suasana baru dengan teman- teman yang baru sebenernya tidak terlalu
membuat saya pusing untuk beradaptasi. Saya memang terkenal sebagai seorang
gadis remaja yang riang dan supel walaupun itu suasanya baru saya dengan
mudahnya beradaptasi. Saya memang memiliki banyak teman baik wanita maupun
pria, tetapi saya hanya menganggap mereka semua sebagai “teman” bukan
“sahabat”. Prinsip saya dari dulu tidak percaya dengan teman-teman yang saya
miliki, buat saya mereka baik karna ada apa-apanya bukan karna apa adanya saya.
Tapi suatu saat ada seseorang yang dapat merubah 180 derajat semua prinsip saya. Dia teman sekelas
saya berperawakan blesteran arab-pakistan Indonesia dengan postur tubuh yang tinggi . seorang pria yang dapat merubah
semua aliran didalam tubuh saya ketika saya dekat dengan dia.
Sebenarnya sebelum saya bertemu
dengan “dia” didalam kelas ini nasib telah mempertemukan kita terlebih dahulu.
Saya bukan seseorang yang percaya dengan nasib atau takdir awalnya, tapi
setelah saya piker-pikir mungkin memang ini yang harus saya rasakan. Pertemuan
pertama dengan dia sebenernya tidak ada hal yang special sama sekali, kelas
kami berdua sewaktu semester dua digabung oleh dosen yang sama,dan pada saat
itu pun tak terlintas sama sekali untuk lebih mengenal sosok pria ini. Tetapi
kembali entah saya harus percaya oleh
takdir atau sebaliknya, garis tangan tuhan telah mempertemukan kita kembali.
Memang sedikit atau mungkin terlalu mendramatisirkan keadaan tapi ini yang saya
rasakan. Pria ini lebih dari sekedar teman, ada sesuatu didirinya yang membuat
saya amat sangat penasaran dan merasa sangat nyaman jika saya berada
didekatnya.
Pada akhirnya kami menjalin suatu
relationship special, tak pernah terpikirkan untuk menjalin sesuatu yang sangat
dekat dengan teman sekelas tapi tidak untuk pria yang satu ini. Dengan sikapnya
yang tegas ia mampu mendorong saya untuk menjadi lebih baik. Dengan sikapnya
yang rajin ia dapat memotivasi saya untuk mampu melawan rasa malas saya, dengan
sikapnya yang mandiri ia mengajari saya untuk melihat kebawah bukan selalu
keatas. Dan dengan sikapnya yang seperti ayah saya, saya selalu merasa aman dan
nyaman ketika bersamanya. Dia segalanya untuk saya, ia bukan hanya sekedar
teman,tetapi ia sahabat, kakak, ade, keluarga, dan partner saya dalam melakukan
segala aktifitas saya dia yang selalu mensupport saya. Inspirasi saya selalu
muncul ketika saya melihatnya sama seperti lagunya miley cyrus – when I look at
you , ada rasa yang berbeda ketika saya melihat iya. Dia adalah MY BEST IS MY PARTNER
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar