Jumat, 16 Desember 2011

SMILE TIO 1

Depok ( Stasiun Pondok Cina )
 14 Desember 2011

Hari ini adalah hari ulang tahun ku , umurku sekrang sudah genap 18 tahun , sesuatu
 yang menyenangkan bagiku karna dengan bertambahnya usiaku , aku berharap kedepanya aku akan memiliki pikiran pikiran dewasa layaknya seorang mahasiswi.
dan aku tak akan pernah melupakan kejadian yang aku alami siang ini.

Aku berlari secepat mungkin bersama ke dua temanku untuk sampai stasiun, sehabis makan siang aku bergegas menuju stasiun karna jadwal kereta akhir akhir ini mengalami sedikit gangguan, jadi sebisa dan secepat mungkin aku bergegas menuju stasiun yg tidak begitu jauh dari kampusku, benar saja ketika aku bersama kedua temanku sampe stasiun kereta yang aku harap bisa dapat menaikinya segera melaju , tak hayal rasa cape akibat terburu buru pun menghinggapiku, but well tidak masalah karna selang beberapa menit kerta yang menuju rumahku dibogor pun kembali hadir, tapi sayang aku hanya bisa naik sendiri karna ke dua teman ku memiih untuk naik kereta ekonomi saja ketimbang naik kereta yang biasa kita sebut commuter line itu
hendak ingin mengurungkan diri tapi terlambat pintu sudah tertutup dan sebenrnya juga aku ingin segera sampai kerumah , tak ayal saya pun berpisah dengan kedua teman saya.

Didalam kereta saya berjalan menuju gerbong terdepan,memang kereta siang ini yang menuju bogor masih terbilang sepi , jam di hp saya mash menunjukan pukul 2 siang, tak heran ketka aya berjalan sepanjang gerbong saya melihat orang orang tiduran duduk atau bersantai sebisa mereka menikmatinya. Tetapi saya terhenti ketika saya sampai di ujung gerbong 2 , ada perasaan takjub dan penasaran menyelimuti diri saya, seorang anak berbaju SMP madrasah lusuh sedang berselonjoran kaki menikmati pemandangan jalan yng dilalui oleh sang kuda besi ini, anak ini cuek, tampak sama sekali tidak memperdulikan sekelilingnya yang memandangnya dengan perasaan jijik dan aneh. Saya memberanikan diri untuk duduk diseblah anak itu, walaupun sebenrnya sama merasa eneg dengan aroma yang anak itu keluarkan, dan dia pun terheran heran ketika saya segera dengan tidak ada rasa jijik meminta untuk duduk diseblahnya.

1 komentar: